Penjelasan Teori Ksatria, Sejarah, dan Tokoh Pencetusnya

Teori Kesatria adalah salah satu teori yang menjelaskan proses masuknya ajaran Hindu-Budha ke Indonesia. Teori lainnya dibagi ke dalam jenis Teori Aktif dan Teori Pasif.
Teori aktif diartikan bahwa orang-orang Nusantara belajar agama Hindu-Budha di India, yang selepas lulus kembali dan menyebarkan ajarannya. Salah satu contoh jenis Teori Aktif dalam penyebaran ágama Hindu-Budha di Indonesia adalah Teori Arus-Balik.
Sementara Teori Pasif yang dapat dipahami dengan adanya para pemuka dari India yang masuk ke Nusantara. Mereka inilah yang lantas menyebarkan ajaran Hindu-Budha. Jenis Teori Pasif inilah yang kemudian memunculkan Teori Brahmana, Teori Ksatria, dan Teori Waisya.
Isi dari Teori Kesatria
Pengertian Teori Ksatria mengatakan bahwa masuknya ajaran Hindu-Budha ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta ksatria, bangsawan, atau prajurit. Teori Ksatria menempatkan orang India dengan kasta ksatria sebagai pemegang peran utama dalam melakukan penyebaran agama Hindu Budha di Nusantara.
Dikutip dari modul Sejarah Indonesia: Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia oleh Kemendikbud (2020:5), R.C. Majundar berpendapat bahwa munculnya kerajaan Hindu di Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau prajurit India.
Sebagai salah satu tokoh Teori Kesatria, R.C. Majundar menduga bahwa para prajurit India adalah yang melatarbelakangi pendirian koloni-koloni di kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara.
Dalam sebuah cerita klasik jawa juga dikisahkan bahwa terdapat seorang ksatria dari seberang yang datang ke tanah Jawa. Ksatria ini merebut kedudukan tinggi di kerajaan yang telah berdiri sebelum kedatangnya, dengan cara menikahi seorang putri keturunan raja.
Tokoh Pendukung Teori Kesatria
Tokoh Teori Kesatria lainnya, yakni seorang ilmuwan bernama C.C. Berg. Dikutip dari modul Silang Budaya Lokal dan Hindu Budha oleh Nur Khosiah (2018:4), Berg melalui analisisnya terhadap Panji Jawa, beranggapan bahwa para ksatria yang berasal dari India itu memiliki pengaruh yang besar.
Mereka mendapatkannya dengan cara merebut kekuasaan, maupun cara yang lebih halus dalam terbentuknya aneka dinasti di pulau Jawa.
Selain itu, terdapat faktor lain yang menyebabkan para ksatria dari India berlayar ke Nusantara. Di antaranya adalah kekalahan dalam perang, hingga memaksa mereka untuk pergi ke wilayah lain.
Terlebih pada masa terkait, wilayah India juga kerap mengalami persoalan politik. Para prajurit yang kalah lantas mencari tempat-tempat pelarian, dan salah satunya menuju Nusantara.
Beberapa tokoh Teori Kesatria yang mendukung teori ini dalam proses penyebaran ajaran Hindu Budha adalah C.C. Berg, Mookerji, Moens dan R.C. Majundar.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Kesatria
Seperti teori-teori lain pada umumnya, Teori Ksatria juga memiliki kelemahan. Adapun kelemahan Teori Kesatria di antaranya sebagai berikut:
1. Teori Ksatria Tidak Didukung Data Memadai
Pendapat R.C. Manjundari dalam menjelaskan Teori Ksatria tidak didukung dengan adanya data yang memadai. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya bukti arkeologis yang menyatakan adanya ekspansi prajurit India ke Nusantara.
2. Tidak Ditemukan Prasasti
Beberapa ilmuwan lain juga melakukan tanggapan mengenai Teori Ksatria seperti F.D.K. Bosch dan N.J. Krom. Bosch berpendapat bahwa seharusnya ketika seorang Raja India telah menaklukan suatu wilayah, maka akan meninggalkan sebuah prasasti. Pada kenyataannya, peninggalan semacam itu tidak ditemukan di Indonesia dan India.
3. Percampuran Bahasa di Indonesia
Bosch juga menyatakan bahwa seharusnya terdapat percampuran bahasa di Indonesia dengan rumpun Aria, Prakit, atau Tamil. Tapi realitanya pribumi Nusantara hanya menggunakan bahasa Sansekerta dalam upacara dan ilmu pengetahuan. Tidak ditemukan adanya pembauran bahasa Prakit ataupun Tamil di Nusantara.
4. Hubungan Aspek Kebudayaan Indonesia dan Hindu-Budha
Sementara Krom menanggapi Teori Ksatria dengan mengamati hubungan antara aspek kebudayaan Indonesia dan Hindu-Budha yang masih terlihat dengan jelas. Hal ini tentunya tidak dapat terjadi apabila pribumi hidup di bawah tekanan para ksatria India.
Sementara itu, sebagaimana dikutip dari buku IPS Terpadu oleh Nana Supriatna dkk (UPI Press), adapun kelebihan Teori Ksatria dan sejumlah tokoh yang mendukungnya di antaranya sebagai berikut:
- Jiwa petualang serta keinginan untuk menaklukkan wilayah baru umumnya dimiliki oleh golongan ksatria atau prajurit
- Menurut C. Berg, banyak ksatria berperan dalam perebutan kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan pernikahan dengan putri kepala suku setempat apabila berhasil memenangkan pertempuran. Hal ini memudahkan penyebaran ajaran Hindu-Buddha
- Mookerji berpendapat bahwa para ksatria mendirikan permukiman yang berkembang menjadi komunitas besar dan menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di India
- L. Moens menyatakan bahwa pada abad ke-5, banyak ksatria melarikan diri dari peperangan di India. Para prajurit dari keluarga kerajaan ini kemudian mendirikan kerajaan baru di wilayah Indonesia
Bukti Sejarah Teori Ksatria
Seperti dikemukakan di awal, pengertian Teori Ksatria adalah teori yang menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Nusantara. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran kedua agama tersebut dilakukan oleh para prajurit atau golongan Ksatria.
Dalam ajaran Hindu, Ksatria adalah kasta kedua tertinggi setelah Brahmana. Teori ini berpendapat bahwa para prajurit datang ke Nusantara akibat konflik politik di India yang menyebabkan runtuhnya kerajaan-kerajaan di sana.
Salah satu bukti yang mendukung teori ini adalah fakta bahwa pada periode masuknya agama Hindu-Buddha, banyak kerajaan di India mengalami kehancuran. Selain itu, di Indonesia juga muncul kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang didirikan oleh tokoh-tokoh keturunan India.
Keberadaan kerajaan Hindu-Buddha sejak awal Masehi yang dipimpin oleh keturunan India menjadi salah satu bukti yang memperkuat Teori Ksatria.
Sumber: Tirto.id
Klasemen Liga Spanyol: Barcelona mendekati duo Madrid
Kemenangan Barcelona dengan skor 4-1 atas Sevilla, Senin dini hari WIB, membuat skuad berjuluk "Blaugrana" mendekati duo tim dari Kota Madrid, Real Madrid dan Atletico, di klasemen sementara Liga Spanyol La Liga 2024-2025. Gol-gol Barcelona dicetak oleh Robert Lewandowski (7'), Fermin Lopez (4...
Klasemen Liga Italia: Napoli masih kokoh di puncak
Napoli masih kokoh di puncak klasemen sementara Liga Italia Serie A 2024-2025 meski hanya bermain imbang 1-1 kontra Udinese di Stadion Diego Armando Maradona, Naples, Senin dini hari WIB. Dikutip dari laman Serie A di Jakarta, Napoli sebenarnya dapat unggul terlebih dahulu melalui gol yang dice...
BMKG: Mayoritas wilayah RI hujan ringan hingga berpetir pada Senin
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pada Senin sebagian besar Indonesia diguyur hujan mulai dari intensitas ringan, seperti Jakarta dan Medan, hingga disertai petir seperti Banjarmasin dan Tanjung Selor. Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin, prakirawan cu...
MTI usul ojek di Jakarta dapat BBM subsidi
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan agar para pengemudi ojek di Jakarta mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebagai salah satu upaya agar semakin banyak warga beralih menggunakan angkutan umum. "Ojek dapat BBM subsidi dengan cara menggunakan pelat kuning. Pemerintah Prov...
Marseille kokoh di peringkat kedua Ligue 1 setelah kalahkan Angers 2-0
Olympique de Marseille masih kokoh di peringkat kedua klasemen sementara Liga Prancis Ligue 1 2024-2025 setelah mengalahkan tuan rumah Angers SCO dengan skor 2-0 di Stade Raymond Kopa, Senin dini hari WIB. Dikutip dari laman Ligue 1 di Jakarata, tim berjukuk Les Olympiens itu kini sudah ...
Elon Musk dan memudarnya kekuatan daya halus Amerika Serikat
Dalam sebuah wawancara yang biasanya jarang dilakukan oleh pemimpin lembaga spionase Rusia, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia Sergei Naryshkin baru-baru ini menyatakan bahwa Amerika Serikat mulai kehilangan kendali atas situasi global. Wawancara yang dilakukan oleh kantor berita R...
Pemkot Jakut siapkan puskesmas gelar pemeriksaan kesehatan gratis
Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menyiapkan seluruh puskesmas di daerah setempat untuk menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang berulang tahun di kota setempat. “Kami tengah mempersiapkan alur pendaftaran dan pelayanan, kesiapan stok bahan ...
Langkah sejumlah tim besar terhenti pada putaran keempat Piala FA
Langkah jumlah tim besar Inggris harus terhenti di Piala FA 2024-2025 setelah kalah di putaran keempat yang digelar sejak Sabtu (8/2) dini hari WIB. Pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, Liverpool, dihentikan kiprahnya oleh tim strata kedua, Plymouth Argyle, pada Minggu (9/2) malam WIB. P...
Napoli belum menang dua laga beruntun usai diimbangi Udinese 1-1
Napoli belum merasakan kemenangan pada dua laga beruntun terkininya di Liga Italia Serie A 2024-2025 seusai ditahan imbang tim tamu Udinese dengan skor 1-1 di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli, Senin dini hari WIB. Dikutip dari laman resmi Serie A di Jakarta, itu menjadi hasil seri Nap...
Barcelona pangkas jarak dengan duo Madrid usai kalahkan Sevilla 4-1
Barcelona memangkas jarak dengan duo klub asal Madrid, Atletico dan Real, di klasemen sementara Liga Spanyol 2024-2025 seusai menekuk tuan rumah Sevilla dengan skor 4-1 di Stadion Sanchez Pizjuan, Sevilla, Senin dini hari WIB. Dikutip dari laman Liga Spanyol La Liga di Jakarta, empat gol Barce...