BPBD Aceh Barat siagakan personel hadapi potensi bencana banjir
2025-02-06 07:13:02
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menyiagakan puluhan personel sebagai upaya menghadapi potensi bencana banjir, seiring memasuki musim hujan khususnya pada malam hari.
“Teman-teman petugas ini kita siagakan, agar ketika dilanda hujan lebat dapat memantau debit air di kawasan hulu sungai,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Ronal Nehdiansyah kepada ANTARA di Aceh Barat, Selasa.
Lokasi pemantauan debit air sungai di Kabupaten Aceh Barat, kata dia, meliputi dua lokasi, yaitu di kawasan Kecamatan Sungai Mas dan Kecamatan Pante Ceureumen.
Menurutnya, kedua sungai tersebut merupakan sungai terbesar yang mengairi sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Barat.
“Apabila diketahui debit air sungai sudah tinggi, maka kecamatan di sekitar aliran sungai kita imbau agar siaga,” katanya.
Teuku Ronal menjelaskan, penyiagaan petugas ini seiring dengan imbauan BMKG Meulaboh-Nagan Raya, yang meminta masyarakat waspada seiring dengan potensi terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang pada malam hari, yang turut disertai petir.
Ia menyebutkan, sebagian besar kecamatan di Kabupaten Aceh Barat selama ini merupakan daerah yang rawan dilanda banjir, karena permukiman warga sebagian besar berada di sepanjang daerah aliran sungai.
“Meski sudah sering dilanda banjir, masyarakat tetap tenang,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di wilayah pantai barat Aceh agar mewaspadai potensi terjadinya petir dan hujan dengan intensitas ringan dan sedang khususnya pada malam hari.
“Potensi hujan disertai petir ini harus diwaspadai oleh masyarakat, karena dampaknya dapat mengakibatkan bencana seperti banjir, tanah longsor, atau bencana alam lainnya,” kata Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya Almira Aprilianti kepada ANTARA, Senin (3/2).
Menurutnya, penyebab terjadinya potensi petir dan hujan pada malam hari itu disebabkan karena adanya daerah shearline atau belokan angin yang menambah aktivitas konvektif penyebab terjadinya hujan di Pantai Barat Aceh.
Almira menyebutkan, berdasarkan pemantauan citra satelit, potensi terjadinya hujan disertai petir pada malam hari di wilayah pantai barat dan selatan Aceh, akan berlangsung selama beberapa hari ke depan atau hingga tanggal 7 Februari mendatang.
BMKG juga memprakirakan pada bulan Februari 2025, sebagian besar di wilayah Aceh juga sudah memasuki periode musim hujan.
Sumber: Antara