Gubernur Jambi tinjau kesiapan dapur Makan Bergizi Gratis
2025-02-06 03:17:02
Gubernur Jambi Al Haris meninjau langsung kesiapan dapur untuk memasak dan mengemas makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jambi yang akan dimulai 17 Februari 2025.
"Hari ini saya meninjau langsung kesiapan dapur makan bergizi gratis anak sekolah di Kota Jambi dan hasil peninjauan kami bersama pihak terkait, tempatnya sudah cukup layak untuk menjalankan program tersebut," kata Al Haris, di Jambi Selasa.
Dilihat dari kesiapan pihak yang menyediakan program MBG di Jambi, dia optimistis bisa berjalan dengan baik dan maksimal di Provinsi Jambi.
Dia juga mengikuti rapat dengan Deputi Dalam Negeri BIN RI melalui virtual di Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan MBG dilaksanakan pada tujuh titik di Jambi, artinya tidak semua daerah atau kabupaten di Provinsi Jambi tersentuh program MBG tahap pertama.
Rapat persiapan program MBG ini juga diikuti Ketua DPRD Provinsi Jambi M Hafizh Fattah dan Kabinda Jambi Marsma TNI Dwiana Pilihanto, dan OPD terkait.
Al Haris juga mengatakan di Jambi ada 7 titik atau lokasi untuk program MBG pada lima kabupaten dan kota yang dijadikan lokasi untuk launching pertama pada 17 Februari nanti.
Ketujuh titik yang dijadikan lokasi MBG tahap pertama di Jambi, yakni dua di Kota Jambi, satu di Kabupaten Muaro Jambi, satu Kabupaten Sarolangun, satu Kabupaten Batanghari dan dua pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Terkait itu, Al Haris mengatakan pihaknya akan rapat membahas persiapan dengan bupati dan walikota yang daerahnya tersentuh MBG tahap pertama ini.
"Kemudian yang paling penting adalah data jangan sampai ada anak yang butuh tidak dapat makan bergizi gratis itu. Kita lihat data semua daerah saat distribusi dilakukan, dapur, tukang masak siapa, standar gizi gimana, bahan bakunya gimana," katanya lagi.
Di kabupaten/kota itu akan ada beberapa sekolah yang akan menerapkannya secara perdana. Jumlah sekolah masih dibatasi seperti di Kota Jambi bertahap pada SD di sekitar Pematang Sulur dan SMP Negeri 17 dan SMA Negeri 10 terlebih dahulu.
"Pertimbangannya dixsana dulu karena banyak siswa yang kurang mampunya," kata Al Haris.*
Sumber: Antara