Pansel: Pengumuman seleksi DPRPB jalur otsus pertengahan Februari
2025-02-03 17:47:03
Panitia seleksi (pansel) memastikan pengumuman seleksi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB) mekanisme pengangkatan atau jalur otonomi khusus dilakukan pada pertengahan Februari 2025.
Ketua panitia seleksi Yusuf Willem Sawaki di Manokwari, Senin, mengatakan pihaknya berupaya agar pelaksanaan rekapitulasi nilai dari masing-masing peserta rampung dalam waktu dekat.
"Tidak bisa tunda lagi, jadi dalam waktu dekat. Pertengahan Februari 2025 ini sudah diumumkan," kata Yusuf Sawaki.
Dia menjelaskan penundaan pengumuman hasil seleksi dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain penghitungan nilai belum maksimal, bertepatan dengan perayaan hari besar keagamaan, dan HUT ke-170 Pekabaran Injil
Setelah rekapitulasi nilai rampung, maka pansel akan berkonsultasi dengan pemerintah provinsi setempat guna menyampaikan seluruh tahapan pelaksanaan seleksi calon anggota DPRPB.
"Apakah setelah pelantikan gubernur-wakil gubernur terpilih, atau bisa lebih dulu umumkan. Nanti pansel duduk bersama dulu," ujar Sawaki.
Menurut dia tugas dan kewenangan pansel sesuai surat keputusan, diperpanjang selama tiga bulan setelah pengumuman hasil seleksi calon anggota DPRPB jalur otsus periode 2024-2029.
Hal tersebut berkaitan dengan adanya gugatan yang bakal dilayangkan oleh para calon peserta, setelah pansel menetapkan sekaligus mengumumkan hasil pelaksanaan seleksi.
"Pansel masih punya waktu tiga bulan setelah pengumuman untuk menghadapi gugatan masyarakat," ujar Sawaki.
Perlu diketahui, pemerintah provinsi telah menetapkan sembilan kursi untuk anggota DPRPB jalur otsus berdasarkan Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 72 Tahun 2024.
Kabupaten Fakfak dan Manokwari masing-masing dua kursi, kemudian Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, dan Kaimana masing-masing satu kursi.
Peserta seleksi ada 27 orang, terdiri atas Fakfak dan Manokwari masing-masing 6 orang dan empat kabupaten lainnya masing-masing 3 orang dengan keterwakilan 30 persen perempuan.
Sumber: Antara