Sekolah di Bengkulu diminta bina siswa secara berkala cegah premanisme
2025-02-03 11:01:02
Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah tersebut untuk memberikan pembinaan secara berkala kepada peserta didik yang dinilai memiliki potensi untuk melakukan aksi geng motor dan premanisme.
Hal tersebut dilakukan setelah aksi geng motor dan premanisme di Kota Bengkulu yang melibatkan puluhan pelajar tingkat SMP bahkan sekolah menengah atas (SMA) sederajat terulang lagi.
"Kami dari Dikbud Kota Bengkulu memberikan surat imbauan kepada sekolah di Kota Bengkulu, khususnya SMP untuk melakukan pembinaan," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Bengkulu Denny Apriansyah di Bengkulu, Senin.
Kemudian, sekolah khususnya tingkat SMP juga perlu meningkatkan peran orang tua juga sangat penting dalam upaya menekan tindakan kriminal yang dilakukan para pelajar tersebut.
"Tentunya perang orang tua atau wali murid di rumah juga sangat penting kepada anak-anaknya untuk memastikan agar hal serupa tidak terulang kembali," sebut dia.
Dengan adanya kegiatan tersebut dapat menekan aksi geng motor maupun premanisme yang melibatkan para siswa-siswi yang ada di Kota Bengkulu.
Sebelumnya, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu dalam waktu dekat akan membubarkan sebanyak 26 geng motor yang membawa senjata tajam dan meresahkan masyarakat di Kota Bengkulu.
Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyebutkan bahwa pada Jumat (31/1/2025) sebanyak 26 remaja yang tergabung dalam empat geng motor melakukan deklarasi pembubaran diri.
"Kita mengundang orang tua dari siswa yang ada permasalahan terutama yang berkaitan dengan geng motor. Beberapa waktu yang lalu ada satu orang yang kita amankan karena mereka akan melakukan tawuran. Dari satu geng motor itu kemudian kita kembangkan dan itulah yang kita panggil hari ini," ujar dia.
Dalam waktu dekat, remaja yang tergabung dalam geng motor lainnya di Kota Bengkulu yang telah terdata di Polresta Bengkulu akan melakukan deklarasi pembubaran juga.
Sebanyak 26 remaja tersebut merupakan pelajar di Kota Bengkulu tingkat sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Selain melakukan deklarasi pembubaran diri dari geng motor, para remaja tersebut juga mengikuti sosialisasi terkait dengan bahayanya geng motor di sekolah.
Untuk itu, dirinya meminta agar tidak hanya dari anggota Polresta Bengkulu yang melakukan penindakan terhadap geng motor, tetapi juga dibutuhkan bimbingan dari orang tua maupun pihak sekolah.*
Sumber: Antara